4.14.2009

Gumpalan Kecam Pemajangan Edelweis

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Organisasi pencinta alam Gumpalan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) mengecam pemajangan bunga itu dalam bazar Agropala Peduli. Pasalnya, pemajangan dalam acara bazar yang digelar 16--21 Juni di FP Unila itu dinilai menyalahi kode etik pencinta alam.

Dalam rilis yang dikirim ke Lampung Post, Selasa (17-6), Ketua Umum Gumpalan FP Unila Dody Oktiawan mengatakan dalam beraktivitas, pencinta alam harus menjunjung tinggi kode etik. Kode etik terdiri dari tiga hal yang tidak boleh dilakukan pencinta alam, yakni jangan mengambil sesuatu selain gambar (foto), jangan memburu sesuatu selain waktu, jangan meninggalkan sesuatu selain jejak. "Tiga poin ini sangat mendasari jiwa seseorang ataupun kelompok pecinta alam," kata dia.



Ironisnya, Agropala, sebuah organisasi pencinta alam di Jurusan Budi Daya Pertanian, FP Unila, justru melakukan hal yang dinilai kontradiktif. Sebab, dalam rangkaian bazar yang dilakukan, mereka memamerkan bunga edelweis (Anaphalis javanica) tanpa rasa peduli terhadap lingkungan. Bunga yang mereka petik dari gunung itu dipajang pada stan di bazar tersebut.

"Sangat jelas hal itu menunjukkan ke masyarakat umum bahwa Agropala sebagai organisasi pencinta alam telah melanggar kode etik," kata dia.

Menurut dia, keindahan bunga edelweis yang disebut-sebut bunga abadi itu sering menggoda para pendaki gunung untuk memetiknya. Bunga tersebut hanya tumbuh di daerah pegunungan atau di permukaan daratan yang tinggi sangat. Sehingga keberadaan bunga tersebut sangat langka untuk ditemui. Seharusnya, kata Dody, Agropala sebagai organisasi pencinta alam dapat melestarikannya, bukan malah sebaliknya dipetik lalu dipajang serta diperlihatkan kepada masyarakat umum. Apalagi jika sampai diperjualbelikan.

"Jika dianalogikan, seandainya ada 1.000 orang atau kelompok melakukan hal sama seperti Agropala, tentu bunga edelweis akan hilang dan punah dari permukaan bumi," kata dia.

Secara bijak, Gumpalan menilai pemajangan bungsa bukan sikap yang benar untuk dicontohkan karena telah melakukan vandalisme dan merusak alam. "Untuk itu kami meminta Agropala mengembalikan bunga edelweis ke habitat aslinya, tanpa alasan apa pun. Juga Agropala mengganti identitas organisasinya menjadi organisasi yang nonpencinta alam karena secara moral telah mempermalukan organisasi pencinta alam di Indonesia," kata dia. n CR-2/K-3

0 komentar:

Posting Komentar

 

Tentang gw

Foto saya
Tangerang, Banten, Indonesia
saya anak Smk Negeri 2 Kota Tangerang yang ingin menjadi seseorang yang berrguna....

pembaca setia

===>> Perhatian !! terima kasih atas kunjungannya, saya membolehkan copas ( copy paste) asalkan memberikan link sumber dari blog ini yaitu http://loveuyuliana.blogspot.com dan blog ini setiap minggunya pasti di update, Tinggalkanlah jejak agar saya dapat mengunjungi anda<<===